SEMARANG, 7 September 2025 – Percepatan pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 menjadi prioritas utama Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang didesain tidak hanya sebagai jalur transportasi, tetapi juga sebagai infrastruktur pengendali banjir yang terintegrasi.
Dalam kunjungannya
pada Sabtu (6/9/2025), Menteri Dody Hanggodo menegaskan bahwa proyek ini adalah
jawaban jangka panjang. Secara khusus, Menteri Dody Hanggodo telah secara
langsung meminta Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah
untuk mengakselerasi penyelesaian seksi 1 yang membentang dari Kaligawe hingga
Sayung sepanjang 10,64 km.
Ruas Tol
Semarang-Demak Seksi 1 dirancang terintegrasi dengan Tanggul Laut raksasa yang
dilengkapi sistem polder modern, yang secara efektif dapat menahan dan
mengelola luapan air laut yang kerap merendam jalur Pantura Semarang-Demak dan
kawasan industri sekitarnya, termasuk kawasan industri Terboyo. Harapan
tersebut mulai menunjukkan hasil nyata. Setelah pekerjaan tanggul laut
tersambung seluruhnya, dampak positif langsung terasa di lapangan.
“Sekarang kita
sedang berada di pekerjaan Seksi 1B, Alhamdulillah tanggul semua sudah
nyambung, tertutup. Makanya tadi saat kita lewat Jalan Pantura Sayung-Demak,
sudah tidak ada rob sampai jalan,” jelas Menteri Dody. Meskipun demikian,
ia mengakui masih ada genangan di selokan yang perlu ditangani. “Tetapi masih ada air di
selokan-selokan kanan kiri, jadi kita terus dorong penyelesaian tol ini,”
tambahnya.
Sebagai solusi sementara, pemerintah telah menyiapkan pompa bergerak di
beberapa titik. “Untuk air yang masih menggenangi selokan di kanan kiri
Jalan Pantura Sayung harus kita sedot dengan pompa, sementara waktu untuk
mengatasi selokan yang sudah penuh karena hujan, kita siapkan mobile pompa di
beberapa titik, sehingga tidak melimpas ke jalan raya,” kata Menteri Dody.
Hingga 1 September 2025, progres fisik keseluruhan proyek Jalan Tol
Semarang-Demak Seksi 1 telah mencapai 52,27%. Pengerjaannya dibagi ke dalam
tiga paket utama:
• Paket 1A oleh
Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG) dengan progres
fisik 73,19%.
• Paket 1B oleh
Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA), dan China Road and Bridge
Corporation (CRBC) dengan progres 51,67%.
• Paket 1C oleh Adhi Karya dan Sinohydro dengan progres 34,16%.
Sebagai bagian integral dari sistem pengendali banjir, proyek ini juga
mencakup pembangunan fasilitas masif lainnya. Di Paket 1C, tengah dibangun dua
kolam retensi besar, yaitu Kolam Retensi Terboyo dan Kolam Retensi Sriwulan.
Kolam Retensi Terboyo memiliki panjang tanggul 6,55 km, dilengkapi 6 unit
pompa air axial vertical kapasitas 5 m3/detik dan 2 unit pompa submersible
kapasitas 500 liter/detik dengan luas layanan 189 hektare. Sedangkan, Kolam
Retensi Sriwulan memiliki panjang tanggul 2,10 km dilengkapi 4 unit pompa Axial
vertical kapasitas 5 m3/detik, 2 unit pompa submersible kapasitas 500
liter/detik dengan luas layanan seluas 28 hektare.
Selain itu, dibangun pula sistem pengendali banjir Tenggang-Sringin Tahap 1
yang dilengkapi 6 unit rumah pompa dengan total kapasitas 81 m3/detik dan
tanggul sungai sepanjang 10,53 km. Kehadiran infrastruktur ini diproyeksikan
mampu mereduksi banjir di area seluas 4.429 hektare yang meliputi tiga
kecamatan dan melindungi lebih dari 254.000 jiwa atau sekitar 119.781 KK.
Dengan percepatan yang terus didorong, penyelesaian Tol Semarang-Demak
Seksi 1 bukan hanya akan melancarkan konektivitas, tetapi juga menjadi tonggak
sejarah dalam upaya memberikan solusi permanen bagi masalah banjir rob di
pesisir utara Jawa Tengah.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak –
Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak
Artikel ini juga tayang di vritimes