PT Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya; Kode Emiten: AGRO) memaparkan kinerja keuangan Kuartal II/2025 dan rencana pengembangan bisnis dan inovasi perusahaan ke depan pada Public Expose Live 2025
Jakarta, 9 September 2025 – PT Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya; Kode Emiten: AGRO) memaparkan kinerja keuangan Kuartal II/2025 dan rencana pengembangan bisnis dan inovasi perusahaan ke depan pada Public Expose Live 2025 yang diselenggarakan dalam rangka 48 tahun diaktifkan kembali Pasar Modal oleh PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan secara online pada tanggal 9 September 2025. Pada kesempatan tersebut, hadir memberikan paparan Ida Bagus Ketut Subagia selaku Direktur Utama; Kicky Andrie Davetra selaku Direktur Bisnis; Rustarti Suri Pertiwi selaku Direktur Keuangan; Danar Widyantoro selaku Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia; dan Lukman Hakim selaku Direktur Digital dan Operasional.
Bank Raya secara rutin melakukan Public Expose di setiap tahunnya sebagai bagian dari upaya meningkatkan transparansi dan memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan kepada publik dan investor.
Dalam Public Expose Live 2025 ini, Direksi Perseroan menekankan bahwa Perseroan mempertajam visi untuk mendukung pengembangan bisnis digital, yaitu menjadi Bank Digital Utama Yang Memberikan Solusi Keuangan Digital Dengan Akses Terluas Bagi Masyarakat Indonesia, dengan mendorong keunggulan produk yang mudah, relevan, dan reliable (dapat diandalkan) untuk bertransaksi dan pengelolaan keuangan bagi pelaku usaha, komunitas, maupun kebutuhan personal.
Sejalan dengan visi tersebut, Bank Raya juga memaparkan misi utama yaitu (1) Mengoptimalkan sinergi Grup BRI dan eksplorasi mass market secara prudent, terutama di segmen mikro dan kecil; (2) Menyediakan produk dan layanan yang relevan dengan kebutuhan nasabah (customer centric) dengan pendekatan digital end-to-end, (3) Mengembangkan jaringan unit kerja dengan pendekatan Hybrid Network Distribution, yaitu bersinergi dengan jaringan offline Grup BRI dan mitra lainnya; (4) Menciptakan integrasi antara Bisnis & Teknologi; (5) Memperkuat Tata Kelola, Risiko, dan Kepatuhan untuk mewujudkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Ida Bagus Ketut Subagia, Direktur Utama Bank Raya mengatakan, “Kami memulai tahun ini dengan momentum yang kuat, mencetak optimisme kinerja kuartalan yang baik. Hal ini mencerminkan eksekusi yang disiplin dari strategi kami dan sinergi dengan ekosistem BRI Group. Kami terus mengoptimalkan inovasi produk kepada nasabah melalui ragam solusi keuangan digital yang relevan dengan masyarakat sehingga memberikan stabilitas lebih kuat bagi bisnis kami. Pada saat yang sama, kami terus memperkuat investasi di bidang teknologi untuk menghadirkan customer experience yang lebih baik. Seluruh upaya ini mendorong peningkatan profitabilitas, dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.”
Guna memperkuat langkah menuju pertumbuhan jangka panjang, sebagai bank digital Bank Raya terus mendorong keunggulan produk yang berfokus pada (1) Kekuatan Bank Raya sebagai bank digital dengan jaringan Online to Offline (O2O) terluas di seluruh Indonesia, (2) Inovasi berkelanjutan dan produk digital Bank Raya komprehensif (cross segment digital product) yang memungkinkan Bank Raya untuk scale up bisnis dengan cara partnership dan akuisisi end user melalui ekosistem BRI maupun ekosistem digital lainnya, (3) Sinergi BRI Group sebagai Digital Attacker untuk melayani pasar UMKM.
Sepanjang Kuartal II/2025, Bank Raya menunjukkan kinerja yang on track dan optimis untuk pencapaian target hingga akhir tahun 2025, yang terbukti dari fundamental perusahaan yang semakin kuat, dengan pertumbuhan laba secara konsisten dan performa kinerja bisnis digital yang semakin menguat.
Bank Raya berhasil mencatatkan laba bersih di Kuartal II/2025 sebesar Rp32,93 miliar dengan kenaikan 64,5% secara tahunan (yoy), hal ini semakin mendorong perbaikan rasio profitabilitas Bank Raya. Tercermin dari peningkatan rasio NIM pada Kuartal II/2025 menjadi 4,91% dari sebelumnya 4,31%, serta rasio imbal hasil aset serta ekuitas yang masing-masing meningkat dari tahun sebelumnya. Imbal hasil aset atau Return on Asset (ROA) pada Kuartal II/2025 meningkat 18bps menjadi sebesar 0,50% dari 0,32% pada Kuartal II/2024. Serta, imbal hasil ekuitas atau Return on Equity (ROE) meningkat 79bps menjadi sebesar 2,04% dari 1,25% pada Kuartal II/2025.
Bagus mengatakan, “Awal yang kuat ini merefleksikan kekuatan bisnis Bank Raya dan kemampuan kami untuk menavigasi berbagai tantangan yang ada. Kami optimis pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dapat terus tercapai di sisa tahun 2025. Optimisme ini tentunya didukung oleh perkuatan inovasi produk digital, penerapan disiplin keuangan yang ketat untuk menjaga profitabilitas, sehingga menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi pemegang saham.”
Pertumbuhan Kredit Digital Positif, Bank Raya Optimis Tumbuh Berkelanjutan
Di sisi Kredit Digital, Pinang Dana Talangan sebagai salah satu champion product Bank Raya yang ditujukan untuk mendukung produktivitas bisnis keagenan, di Kuartal II/2025 ini berhasil mencatatkan penyaluran sebanyak Rp11,36 triliun atau tumbuh 57,5% (yoy) kepada sekitar 43 ribu agen BRILink dan Agen Gadai. Di kuartal II/2025 tercatat outstanding Pinang Dana Talangan mencapai Rp800,75 miliar atau tumbuh signifikan sebesar 63,2% (yoy).
Pinang Flexi, yang merupakan pinjaman multiguna untuk nasabah payroll BRI Group mencatatkan pertumbuhan outstanding sebesar Rp1,01 triliun atau tumbuh 162,4% (yoy). Adapun outstanding produk kredit digital Bank Raya lainnya, seperti Pinang Maksima yang ditujukan untuk mendukung kegiatan usaha nasabah Bank Raya tercatat mencapai Rp723,87 miliar atau tumbuh 137,3% (yoy). Hal ini menunjukkan bahwa Bank Raya secara aktif menyalurkan kredit kepada masyarakat untuk mendukung kebutuhan finansial dan pertumbuhan usaha mereka.
“Pencapaian ini merupakan bukti Bank Raya tetap fokus untuk bertumbuh sebagai bank digital yang mengedepankan inovasi dan kolaborasi serta fundamental dan manajemen risiko yang baik. Dengan situasi yang menantang, kami selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian sambil melihat peluang untuk tumbuh secara berkelanjutan” Tegas Bagus.
Artikel ini juga tayang di vritimes